1. Kenali terlebih dahulu sumber rasa tidak percaya diri Anda. Apakah sumber masalahnya karena ketidak-PD-an atas penampilan fisik, atau keberadaan posisi Anda yang notabene lebih rendah (misalnya Anda merasa tidak setara dan merasa kurang berharga), atau karena ketidaktahuan Anda atas topik yang akan dibahas di hadapan atasan.
2. Buatlah daftar sumber ketidak-PD-an Anda karena setiap sumber akan berbeda cara penanganannya. Cara ini dipandang dapat membantu Anda membaca peta permasalahannya dan menemukan langkah penyelesaian. Harus dipahami bahwa setiap orang yang "paling percaya diri di dunia sekali pun" memiliki ketidak-PD- annya masing-masing. Jadi itu persoalan yang umumnya dihadapi setiap manusia.
3. Jangan berpikir bahwa Anda lebih buruk dibanding orang lain yang Anda temui dan sebaliknya jangan juga berpikir bahwa orang lain lebih baik dari diri Anda. Setiap orang mempunyai "value" masing-masing yang unik dan khas. Tidak seorang pun dilahirkan dalam keadaan sempurna meski itu atasan kita. Temukan potensi terbaik dan khusus Anda. Dalam hal ini, Anda sendirilah yang menjadi navigator dari potensi-potensi terbaik Anda. Temukanlah!
4. Berbicaralah dengan orang-orang yang ada di dalam meeting tanpa rasa ragu dan anggap saja mereka juga ingin mendengarkan pendapat (masukan) Anda. Semuanya harus Anda sikapi sebagai bagian dari belajar. Untuk membantu kesiapan dalam meeting, maka Anda harus tahu dan mempersiapkan diri mengenai topik dan materi yang akan dibicarakan. Kadang orang menjadi tidak PD karena tidak menguasai topiknya.
5. Untuk membantu menumbuhkan rasa percaya diri, identifikasikan kisah-kisah sukses yang pernah Anda raih selama bekerja. Setiap orang punya kisah suksesnya masing-masing yang memberikan keyakinan tertentu. Beri ruang pada diri Anda untuk merasa bangga dengan hal itu, meski itu cerita kecil. Ekspresikan kebanggaan itu. Bersyukurlah dengan kesuksesan yang pernah diraih. "Success breeds success" dan hal ini akan membangun kepercayaan diri baru dan motivasi baru bagi Anda.
6. Di dalam keterlibatan pada setiap meeting, biasakan diri Anda memahami peta masalahnya dari berbagai sudut pandang. Pahami cara berpikir para atasan yang memiliki perspektif strategis. Anda sendiri harus berpikir pada "desired outcome" dari setiap materi pembicaraan dan sejauh mana Anda bisa berperan dalam kesuksesan materi yang dibicarakan.
7. Berpikir positif dan jangan membiarkan lingkungan luar menurunkan harga diri Anda karena Andalah yang memegang kendali atas potensi-potensi Anda ke depan. Berpikir, bertindak dan berbicaralah secara positif dengan siapa saja yang ada di dalam meeting. Jika kata-kata kita dalam meeting dipandang salah oleh atasan/manajemen, anggap saja itu sebagai bagian dari pembelajaran.
8. Selalu belajar "tersenyum" dan Anda bisa berlatih sendiri di depan kaca. Ini mengikuti filosofi "facial feedback theory". Melihat diri Anda tersenyum di kaca akan membantu otak untuk menginstruksikan sejumlah emosi positif dan membantu Anda tampil charming, bahagia dengan diri Anda dan pada gilirannya memfasilitasi pembentukan speaking skill Anda dalam berbagai meeting di perusahaan.
(dikutip dari Portal HR)
2. Buatlah daftar sumber ketidak-PD-an Anda karena setiap sumber akan berbeda cara penanganannya. Cara ini dipandang dapat membantu Anda membaca peta permasalahannya dan menemukan langkah penyelesaian. Harus dipahami bahwa setiap orang yang "paling percaya diri di dunia sekali pun" memiliki ketidak-PD- annya masing-masing. Jadi itu persoalan yang umumnya dihadapi setiap manusia.
3. Jangan berpikir bahwa Anda lebih buruk dibanding orang lain yang Anda temui dan sebaliknya jangan juga berpikir bahwa orang lain lebih baik dari diri Anda. Setiap orang mempunyai "value" masing-masing yang unik dan khas. Tidak seorang pun dilahirkan dalam keadaan sempurna meski itu atasan kita. Temukan potensi terbaik dan khusus Anda. Dalam hal ini, Anda sendirilah yang menjadi navigator dari potensi-potensi terbaik Anda. Temukanlah!
4. Berbicaralah dengan orang-orang yang ada di dalam meeting tanpa rasa ragu dan anggap saja mereka juga ingin mendengarkan pendapat (masukan) Anda. Semuanya harus Anda sikapi sebagai bagian dari belajar. Untuk membantu kesiapan dalam meeting, maka Anda harus tahu dan mempersiapkan diri mengenai topik dan materi yang akan dibicarakan. Kadang orang menjadi tidak PD karena tidak menguasai topiknya.
5. Untuk membantu menumbuhkan rasa percaya diri, identifikasikan kisah-kisah sukses yang pernah Anda raih selama bekerja. Setiap orang punya kisah suksesnya masing-masing yang memberikan keyakinan tertentu. Beri ruang pada diri Anda untuk merasa bangga dengan hal itu, meski itu cerita kecil. Ekspresikan kebanggaan itu. Bersyukurlah dengan kesuksesan yang pernah diraih. "Success breeds success" dan hal ini akan membangun kepercayaan diri baru dan motivasi baru bagi Anda.
6. Di dalam keterlibatan pada setiap meeting, biasakan diri Anda memahami peta masalahnya dari berbagai sudut pandang. Pahami cara berpikir para atasan yang memiliki perspektif strategis. Anda sendiri harus berpikir pada "desired outcome" dari setiap materi pembicaraan dan sejauh mana Anda bisa berperan dalam kesuksesan materi yang dibicarakan.
7. Berpikir positif dan jangan membiarkan lingkungan luar menurunkan harga diri Anda karena Andalah yang memegang kendali atas potensi-potensi Anda ke depan. Berpikir, bertindak dan berbicaralah secara positif dengan siapa saja yang ada di dalam meeting. Jika kata-kata kita dalam meeting dipandang salah oleh atasan/manajemen, anggap saja itu sebagai bagian dari pembelajaran.
8. Selalu belajar "tersenyum" dan Anda bisa berlatih sendiri di depan kaca. Ini mengikuti filosofi "facial feedback theory". Melihat diri Anda tersenyum di kaca akan membantu otak untuk menginstruksikan sejumlah emosi positif dan membantu Anda tampil charming, bahagia dengan diri Anda dan pada gilirannya memfasilitasi pembentukan speaking skill Anda dalam berbagai meeting di perusahaan.
(dikutip dari Portal HR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar